Tiga Misi Risalah Kenabian
Rasulullah SAW menjalankan misi kenabian selama 23 tahun, 10 tahun di Makkah dan 13 tahun di Madinah.
Misi
tersebut dijalankan Rasulullah dengan sukses disertai ridha Allah SWT,
sehingga pada penutup wahyu-Nya, Allah SWT berfirman: "Pada hari ini Aku
sempurnakan agamamu untukmu, dan Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan
telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu." (QS. Al-Maidah: 3).
Dr. Muhammad Basam Al-Zein Dalam karyanya "Muhammad Rasulullah" membagi misi kenabian Muhammad SAW dalam tiga bagian.
Pertama, pembacaan ayat-ayat Al Qur'an. Pembacaan di sini berarti, bahwa Allah SWT mengajarkan pembacaan dan makna Al Qur'an kepada Muhammad melalui Jibril AS lengkap dengan pengucapan makhraj huruf, tajwid, urutan dan sistem aturan di dalamnya (QS. Ar-Rahman: 1-2).
Kemudian pengajaran di sini juga berarti bahwa Rasulullah SAW lalu mengajarkan Al Qur'an kepada para sahabatnya, para sahabat mengajarkan kepada para tabiin, para tabiin mengajarkan kepada tabiit-tabiin, dan begitu seterusnya hingga pada generasi Al Qur'an terakhir hari kiamat nanti.
Allah SWT berfirman, "Dan Al Qur'an (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya secara bertahap." (QS. Al-Isra': 106).
Kedua, penyucian jiwa. Rasulullah SAW telah melakukan penyucian jiwa orang-orang terdekat dan para sahabatnya dengan cara menanamkan dan menumbuhkan keimanan di dalam hati mereka; mengalahkan hawa nafsu mereka; mendidiknya agar sesuai dengan petunjuk Al Qur'an; konsisten dalam keimanan dan takwa; serta berlaku ihsan dalam setiap perbuatan, sehingga ciri khas keberhasilan dari proses penyucian jiwa tersebut adalah menemukan manisnya keimanan.
Rasulullah SAW bersabda, "Tiga perkara yang jika terdapat pada diri seseorang maka ia akan mendapatkan manisnya keimanan: Pertama, Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selain keduanya; Kedua, cinta seseorang semata-mata karena Allah; Ketiga, benci kembali dalam kekufuran sebagaimana benci dilemparkan ke neraka." (HR. Bukhari).
Ketiga, pengajaran Al Qur'an, as-sunnah dan al-hikmah. Rasulullah SAW telah mengajarkan ketiga ilmu tersebut kepada para sahabat dan mereka mengajarkan kepada generasi ke generasi hingga saat ini bahkan sampai hari kiamat nanti.
Pengajaran ketiga ilmu tersebut merupakan warisan Rasulullah SAW sebagaimana komentar Abu Hurairah RA pada saat melihat sebagian kaum shalat di masjid, sebagian yang lain membaca Al Qur'an, sebagian lagi belajar halal-haram, lalu Abu Hurairah berkata, "Semua itu adalah warisan Muhammad SAW." (HR. Tabrani dengan sanad hasan).
Ketiga misi kenabian tersebut tidak lain merupakan pengabulan Allah SWT atas doa Nabi Ibrahim AS. Allah SWT berfirman: "Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al Qur'an), dan hikmah (sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (QS. Ali-Imran: 164). Wallahu a'lam.
Dr. Muhammad Basam Al-Zein Dalam karyanya "Muhammad Rasulullah" membagi misi kenabian Muhammad SAW dalam tiga bagian.
Pertama, pembacaan ayat-ayat Al Qur'an. Pembacaan di sini berarti, bahwa Allah SWT mengajarkan pembacaan dan makna Al Qur'an kepada Muhammad melalui Jibril AS lengkap dengan pengucapan makhraj huruf, tajwid, urutan dan sistem aturan di dalamnya (QS. Ar-Rahman: 1-2).
Kemudian pengajaran di sini juga berarti bahwa Rasulullah SAW lalu mengajarkan Al Qur'an kepada para sahabatnya, para sahabat mengajarkan kepada para tabiin, para tabiin mengajarkan kepada tabiit-tabiin, dan begitu seterusnya hingga pada generasi Al Qur'an terakhir hari kiamat nanti.
Allah SWT berfirman, "Dan Al Qur'an (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya secara bertahap." (QS. Al-Isra': 106).
Kedua, penyucian jiwa. Rasulullah SAW telah melakukan penyucian jiwa orang-orang terdekat dan para sahabatnya dengan cara menanamkan dan menumbuhkan keimanan di dalam hati mereka; mengalahkan hawa nafsu mereka; mendidiknya agar sesuai dengan petunjuk Al Qur'an; konsisten dalam keimanan dan takwa; serta berlaku ihsan dalam setiap perbuatan, sehingga ciri khas keberhasilan dari proses penyucian jiwa tersebut adalah menemukan manisnya keimanan.
Rasulullah SAW bersabda, "Tiga perkara yang jika terdapat pada diri seseorang maka ia akan mendapatkan manisnya keimanan: Pertama, Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selain keduanya; Kedua, cinta seseorang semata-mata karena Allah; Ketiga, benci kembali dalam kekufuran sebagaimana benci dilemparkan ke neraka." (HR. Bukhari).
Ketiga, pengajaran Al Qur'an, as-sunnah dan al-hikmah. Rasulullah SAW telah mengajarkan ketiga ilmu tersebut kepada para sahabat dan mereka mengajarkan kepada generasi ke generasi hingga saat ini bahkan sampai hari kiamat nanti.
Pengajaran ketiga ilmu tersebut merupakan warisan Rasulullah SAW sebagaimana komentar Abu Hurairah RA pada saat melihat sebagian kaum shalat di masjid, sebagian yang lain membaca Al Qur'an, sebagian lagi belajar halal-haram, lalu Abu Hurairah berkata, "Semua itu adalah warisan Muhammad SAW." (HR. Tabrani dengan sanad hasan).
Ketiga misi kenabian tersebut tidak lain merupakan pengabulan Allah SWT atas doa Nabi Ibrahim AS. Allah SWT berfirman: "Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al Qur'an), dan hikmah (sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (QS. Ali-Imran: 164). Wallahu a'lam.
Post a Comment