Sekilas Tentang E-Commerce
Sekilas Tentang E-Commerce
Perdagangan Elektronik (Electronic Commerce) atau biasa disebut dengan istilah E-Commerce semakin ramai diperbincangkan termasuk di Indonesia sebagai salah satu negara pengguna internet yang cukup banyak yang mengakibatkan perkembangan bisnis melalui internet semakin diminati. Hal ini karena didikung oleh perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat.Sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat tumbuh. Melalui E-Commerce, untuk pertama kalinya seluruh manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama agar dapat bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya.
Berbagai seminar dan kajian bertemakan E-Commerce diselenggarakan di kampus-kampus sampai hotel berbintang dengan tujuan untuk lebih memahami penerapan dan manfaat E-Commerce agar dapat membantu kegiatan manusia sehari-hari dalam segala bidang khususnya bidang usaha yang sudah mulai mengiplementasikan transaksi online.
Model bisnis ini menekankan pertukaran informasi dan transaksi bisnis yang bersifat paperless melalui Elektronic Data Interchange (EDI), E-mail, dan teknologi informasi lainnya yang juga berbasis jaringan. Popularitas E-Commerce ditunjang oleh tiga faktor pemicu utama, yaitu:
- Faktor pasar dan ekonomi, diantara kompetisi yang semakin intensif, perekonomian global, kesepakatan dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar,
- Faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja, deregulasi pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan, dan perubahan politik,
- Faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi
Pada masa persaingan ketat di era globalisasi saat ini, maka persaingan yang sebenarnya adalah terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan E-Commerce untuk meningkatkan sebuah bisnis. Dengan aplikasi E-Commerce , hubungan antar perusahaan dengan entitas eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan secara lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen secara konvensional (door to door, one-to-one relationship).
Post a Comment