Sistem Digital - BAB 1
BAB I
PENDAHULUAN
“Pada jaman sekarang ini, teknologi berkembang sangat pesat.
Bermacam – macam alat dihasilkan Sekarang, hampir semua peralatan yang bekerja
dengan tegangan listrik sudah menggunakan rangkaian digital. Saat ini rangkaian
elektronika digital sudah bukan barang asing lagi. Rangkaian digital sudah ada
di mana-mana dan bersinergi dengan rangkaian elektronika analog untuk membentuk
rangkaian-rangkaian elektronika yang lebih cermat, cepat, dan tepat sasaran Sebenarnya,
sebuah rangkaian digital tidak harus selalu berupa rangkaian rumit dengan
banyak komponen kecil seperti yang kita lihat di dalam komputer, handphone, ataupun
kalkulator. Sebuah rangkaian dengan kerja sederhana yang menerapkan prinsip-prinsip
digital, juga merupakan sebuah rangkaian digital. Contoh rangkaian digital
sederhana adalah rangkaian pengaman yang ditambahkan pada rangkaian kunci
kontak sepeda motor atau mobil. Pada rangkaian pengaman terdapat kontak (berupa
relay atau transistor) yang aktivitasnya dikontrol oleh pemilik sepeda motor.
Kontak pengaman ini harus dihubungkan seri dengan rangkaian kunci kontak.
Akibatnya, walau kunci kontak terhubung, sepeda motor tidak dapat distarter
jika kontak pengaman ini masih terbuka. Cara ini cukup manjur untuk menghindari
pencurian sepeda motor.
Gerbang (gate) dalam rangkaian logika merupakan fungsi yang
menggambarkan hubungan antara masukan dan keluaran. Untuk menyatakan
gerbang-gerbang tersebut biasanya digunakan simbol-simbol tertentu. Ada
beberapa standar penggambaran simbol. Salah satu standar simbol yang populer adalah
MIL-STD-806B yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk
keperluan umum pada bulan Februari 1962. Untuk menunjukkan prinsip kerja tiap gerbang
(atau rangkaian logika yang lebih kompleks) dapat digunakan beberapa cara. Cara
yang umum dipakai antara lain adalah tabel kebenaran (truth table) dan diagram waktu
(timing diagram). Karena merupakan rangkaian digital, tentu saja level kondisi 2
yang ada dalam tabel atau diagram waktu hanya dua macam, yaitu logika 0 (low,
atau hight) dan logika 1 (atau False, atau true). Kondisi lain yang mungkin ada
adalah kondisi X (level bebas, bisa logika 1 atau 0), dan kondisi high impedance
(impedansi tinggi). Kondisi X biasanya ada di masukan gerbang dan menyatakan
bahwa apa pun logika masukannya (logika 0 atau 1) tidak akan mempengaruhi
logika keluaran yang dihasilkan. (Hodges
D. , Jacson, Nasution S).”
“Kondisi impedansi tinggi pada suatu titik (point)
menunjukkan titik yang bersangkutan diisolasi dari rangkaian lain, sehingga
tidak ada logika yang akan mempengaruhi titik tersebut gerbang dan rangkaian
logika juga dapat diimplementasikan dalam bentuk rangkaian dioda, transistor,
ataupun rangkaian terpadu yang disebut integrated circuit (IC). Dengan semakin
majunya teknologi pembuatan komponen mikro-elektronika, perkembangan komponen
IC untuk rangkaian digital menjadi pesat. IC logika jenis TTL (Transistor- Transistor
Logic) dan CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) cukup populer di
kalangan masyarakat penggemar elektronika. Walaupun sudah mulai berkurang,
jenis IC tersebut masih banyak digunakan hingga saat ini.
Dalam mengimplementasikan rangkaian digital, kita juga dapat
mengunakan Electronics Workbench (EWB) diteliti untuk diaplikasikan sebagai
program simulasi bagi alat-alat elektronik yang dirancang. Dalam hal ini
diteliti mengenai seberapa akurat respons yang diperoleh dari simulasi EWB
dibandingkan dengan respons dari beberapa alat elektronik real dan juga
seberapa banyak jenis alat elektronik yang dapat disimulasikan atau seberapa
banyak jenis komponen atau rangkaian terintegrasi yang terdapat dalam EWB.
Aplikasi EWB ini diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan
praktek seperti disebut di atas. Biasanya pada suatu karya tulis ilmiah
mengenai perancangan dan penganalisaan suatu alat elektronik hanyalah
didasarkan pada studi literatur dan tidak melalui suatu pembuktian praktis.
Pembuktian dengan komponen-komponen dan rangkaian-rangkaian terintegrasi fisik
selain membutuhkan biaya pengadaan yang tinggi (untuk jenis dan jumlah besar),
juga sering terjadi kerusakan pada komponen-komponen fisik tersebut. Penggunaan EWB dapat mengatasi
kelemahan-kelemahan perangkat keras di atas dan membangkitkan kepercayaan diri
para mahasiswa bahwa alat elektronik yang dirancang dapat bekerja seperti yang
dikehendaki.
Penelitian ini dibatasi dengan menguji coba alat elektronik
analog, yang dirancang dan dianalisa oleh mahasiswa Jurusan Teknik Elektro
untuk mata ajaran Analisa dan Perancangan. Penelitian ini bertujuan untuk
menyelidiki keakuratan respons yang diperoleh dari simulasi EWB dibandingkan
dengan respons secara fisik dan teoritis dari alat elektronik yang dipilih, yakni
suatu alat elektronik analog dan berapa banyak jenis komponen atau rangkaian
terintegrasi yang terdapat dalam EWB Transmitter vibrasi adalah alat yang dapat
mengukur level dan komponen frekuensi dari vibrasi mesin secara elektronik
serta dapat mengirimkan data-data itu ke ruang pemantauan sejauh 100 m dari
alat tersebut. Transmitter vibrasi ini menggunakan suatu transduser vibrasi
yang disebut akselerometer piezoelektrik / AP (piezoelectric accelerometer) dan
terdiri dari penguat depan muatan, penguat instrumentasi, penguat tegangan tak
membalik dua tingkat, filter lolos bawah, filter lolos pita, dan pengubah
tegangan ke arus. Dengan software tersebut, kita dapat merancang dan
menyimulasi rangkaian di komputer PC, Perancangan rangkaian dapat kita lakukan dengan
cara skematis, yang menggunakan simbol-simbol layaknya menggambar rangkaian
digital di kertas. Atau dengan bahasa VHDL (Visual Hardware Description
Language) dan Verilog yang lebih sulit.”. (Boylestad, Robert dan Louis Nashelsky)
1.1. Latar Belakang
“Gerbang yang diterjemahkan dari istilah asing gate, adalah
elemen dasar dari semua rangkaian yang menggunakan sistem digital. Boleh jadi
mereka mengena l istilah pencacah (counter), multiplekser ataupun encoder dan
decoder dalam teknik digital, tetapi adakalanya mereka tidak tahu dari apa dan
bagaimana alat-alat tersebut dibentuk. Ini dikarenakan oleh mudahnya
mendapatkan fungsi tersebut dalam bentuk satu serpih IC (Integrated Circuit).
Bagi yang telah mengetahui dari apa dan bagaimana suatu fungsi digital seperti
halnya pencacah dibentuk hal ini tak akan menjadi masalah, namun bagi pemula
dan autodidak yang terbiasa menggunakan serpih IC berdasarkan penggunaannya
akan menjadi memiliki pendapat yang salah mengenai teknik digital. Untuk itulah
artikel berikut yang ditujukan bagi pemula ditulis. Semua fungsi digital pada
dasarnya tersusun atas gabungan beberapa gerbang logika dasar yang disusun
berdasarkan fungsi yang diinginkan. Gerbang-gerbang dasar ini bekerja atas
dasar logika tegangan yang digunakan dalam teknik digital. Logika tegangan
adalah asas dasar bagi gerbang-gerbang logika”. (Hodges
D. , Jacson, Nasution S).”
1.2. Perumusan
Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah mempelajari dan
memahami tentang gerbang logika AND, NOT, OR dan NAND dengan menggunakan
program Electronics Workbench (EWB) kemudian merealisasikannya dengan membangun
sendiri sebuah premasalahan mengunakan gerbang NOT OR dan matrik AND. Dimana
sebagai implementasi gerbang NAND dan di lanjutkan dengan menggunakan IC dan
penerapan Dekoder.
1.3. Deskripsi Tentang Materi Praktek
1.3.1. Gerbang
Logika
“Gerbang logika atau
gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika boolean
yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran
logik. Gerbang logika terutama diimplementasikan secara elektronis menggunakan
dioda atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan
komponen-komponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay). Logika
merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Untuk menyatukan
beberapa logika, kita membutuhkan operator logika dan untuk membuktikan
kebenaran dari logika, kita dapat menggunakan tabel kebenaran. Tabel kebenaran
menampilkan hubungan antara nilai kebenaran dari proposisi atomik. Dengan tabel
kebenaran, suatu persamaan logika ataupun proposisi bisa dicari nilai
kebenarannya. Tabel kebenaran pasti mempunyai banyak aplikasi yang dapat
diterapkan karena mempunyai fungsi tersebut. Salah satu dari aplikasi tersebut
yaitu dengan menggunakan tabel kebenaran kita
dapat mendesain suatu rangkaian logika. Dalam makalah ini akan
dijelaskan bagaimana peran dan kegunaan tabel kebenaran dalam proses
pendesainan suatu rangkaian logika.
Gerbang yang diterjemahkan dari istilah asing gate, adalah elemen dasar dari semua rangkaian yang menggunakan sistem
digital. Semua fungsi digital pada dasarnya tersusun atas gabungan beberapa
gerbang logika dasar yang disusun berdasarkan
fungsi yang diinginkan. Gerbang -gerbang dasar ini bekerja atas dasar
logika tegangan yang digunakan dalam teknik digital.Logika tegangan adalah asas
dasar bagi gerbang-gerbang logika. Dalam teknik digital apa yang dinamakan
logika tegangan adalah dua kondisi tegangan yang saling berlawanan. Kondisi
tegangan “ada tegangan” mempunyai istilah lain “berlogika satu” (1) atau
“berlogika tinggi” (high), sedangkan “tidak ada tegangan” memiliki istilah lain
“berlogika nol” (0) atau “berlogika rendah” (low). Dalam membuat rangkaian logika kita menggunakan gerbang-gerbang logika
yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Rangkaian digital adalah sistem yang
mempresentasikan sinyal sebagai nilai diskrit. Dalam sebuah sirkuit
digital,sinyal direpresentasikan dengan satu dari dua macam kondisi yaitu 1
(high, active, true,) dan 0 (low, nonactive,false).” (Sendra, Smith, Keneth C)
1.3.2. Rangkaian
Terpadu (IC) Untuk Gerbang -Gerbang Dasar
“Setelah
mengenal gerbang-gerbang dasar yang digunakan dalam teknik digital, bagi para
pemula mengkin saja timbul pertanyaan dimana gerbang-gerbang ini dapat
diperoleh? Jawabannya mudah sekali, karena gerbang- gerbang ini telah dijual
secara luas dipasaran dalam IC tunggal (single chip). Yang perlu
diperhatikan sekarang adalah dari jenis apa dan bagaimana penggunaan dari
kaki-kaki IC yang telah didapat. Sebenarnya informasi dari IC-IC yang ada dapat
dengan mudah ditemukan dalam buku data sheet IC yang sekarang ini banyak
dijual. Namun sedikit contoh berikut mungkin akan me mpermudah pencarian.
Berikut adalah keterangan mengenai IC-IC yang mengandung gerbang-gerbang logika
dasar yang dengan mudah dapat dijumpai dipasaran.
Catatan:
·
Ada dua golongan besar IC yang umum digunakan
yaitu TTL dan CMOS.
·
IC dari jenis TTL memiliki mutu yang relatif
lebih baik daripada CMOS dalam hal daya yang dibutuhkan dan kekebalannya akan
desah.
·
IC TTL membutuhkan catu tegangan sebesar 5 V
sedangkan CMOS dapat diberi catu tegangan mulai 8 V sampai 15 V. Hali ini harus
diingat benar-benar karena kesalahan pemberian catu akan merusakkan IC.
·
Karena adanya perbedaan tegangan catu maka
tingkat tegangan logika juga akan berbeda. Untuk TTL logika satu diwakili oleh
tegangan sebesar maksimal 5 V sedangkan untuk CMOS diwakili oleh tegangan yang
maksimalnya sebesar catu yang diberikan, bila catu yang diberikan adalah 15 V
maka logika satu akan diwakili oleh tegangan maksimal sebesar 15 V. Logika pada
TTL dan CMOS adalah suatu tegangan yang harganya mendekati nol.
·
Untuk TTL nama IC yang biasanya terdiri atas
susunan angka dimulai dengan angka 74 atau 54 sedangkan untuk CMOS angka ini diawali dengan 40.”(Ian
Robertson Sinclair, Suryawan)
Post a Comment