Jim Geovedi, Peretas Reputasi Dunia dari Indonesia
Jim Geovedi
Jika dia menginginkan, Jim bahkan bisa menjebol email, mencuri data penting, lalu lintas transaksi bank, laporan keuangan perusahaan hingga sistem pertahanan negara. Tetapi ia tidak menginginkannya.
Pria 34 tahun yang sempat menjalani hidupnya yang keras di Bandar Lampung sebagai seniman grafis ini mengaku sebagai orang yang bersyukur atas apa yang ia punya saat ini, dan tidak tertarik secara berlebihan soal materi.
Jim Geovedi termasuk orang yang 'berbahaya' di masa ini ketika nyaris semua informasi dan manusia terkoneksi satu sama lain.
BBC bahkan menjulukinya sebagai 'sosok yang tidak mirip seperti penjahat James Bond, tetapi memiliki sejumlah rahasia yang akan mereka kejar habis-habisan', padahal ia bukanlah lulusan sekolah IT ternama.
Setelah menghabiskan masa SMA dan menjalani kehidupan sebagai seniman grafis di Bandar Lampung, seorang pendeta memperkenalkannya dengan komputer dan internet. Ia pun mulai belajar secara otodidak serta menelusuri ruang obrolan para peretas ternama dunia.
Pria yang juga merangkap sebagai Music Produser dan DJ (disc jockey) ini adalah peretas Indonesia dengan reputasi internasional. Ia sering menjadi pembicara di seminar sistem keamanan yang sebenarnya adalah pertemuan peretas internasional di Berlin, Amsterdam, Paris, Torino, hingga Krakow di Polandia.
Karirnya berlanjut dengan mendirikan perusahaan untuk lembaga pemerintahan C2PRO Consulting pada 2001. Di 2004 ia mendirikan sekaligus mengoperasikan perusahaan konsultan keamanan TI Bellua Asia Pacific sebelum berubah nama menjadi Xynexis International dan juga mendirikan Noosc Global.
Perannya untuk negara juga cukup signifikan. Pada 2004, ia disewa Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mencari tahu pelaku penjebol pusat data penghitungan suara pemilu dan sukses.
Namanya mulai naik ketika pada 2006 ia diminta menjadi pembicara isu sistem keamanan satelit. Pada pertemuan peretas dunia, pria berkacamata yang kini menetap di London ini bahkan memperagakan cara meretas satelit milik para kliennya.
Jim bisa mengubah arah gerak, atau bahkan menggeser posisi satelit. Ia bahkan sempat menggeser orbit satelit milik China dan membuat kliennya panik karena cukup sulit mengembalikan orbit dari suatu satelit.
Dengan keahlian hebatnya tersebut, Jim tetap menolak disebut ahli. Dalam wawancara dengan Deutsche Welle, pria rendah hati ini lebih suka menganggap dirinya sebagai pengamat atau partisipan aktif dalam seni mengawasi dari tempat yang jauh dan aman.
Jim menetap di London sejak 2012 dan mendirikan perusahaan jasa sistem keamanan teknologi informasi bersama rekannya, untuk menangani para klien yang membutuhkan jasa pengamanan sistem satelit, perbankan dan telekomunikasi.
Dua tahun terakhir, dia mengatakan tertarik mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI).
Begitulah Jim Geovedi, media-media konon sering menyebutnya sebagai contoh orang-orang yang terkenal di industri IT dengan hanya mengandalkan otaknya saja tanpa ada gelar akademik.
Post a Comment