Cairan Pendingin Baterai Mobil Listrik Dari Jerman
Baru-baru ini, para ilmuwan asal Jerman telah menggarap cairan pendingin baru guna mendukung efektivitas dan efisiensi pendinginan baterai mobil listrik. Selain akan sangat membantu memperpanjang usia baterai, penemuan ini juga akan membuat masa penggantian baterai lebih lama, sehingga bisa menghemat kantong.
Cairan yang diberi nama CryoSolplus ini mampu menyerap panas lebih efektif daripada udara atau air. Penempatannya pun tidak membutuhkan ruang yang besar seperti dibutuhkan pendinginan oleh aliran udara.
Tim peneliti di Institut Fraunhofer untuk Lingkungan, Keselamatan, dan Teknologi Energi di Oberhausen, Jerman, seperti dikutip Reuters pada Jumat (14/7/2012), menjelaskan harga satu baterai baru untuk mobil listrik mencapai setengah dari harga kendaraan. Saat mobil beroperasi, baterai berada pada suhu 45 derajat Celcius pada cuaca normal. Idealnya, suhu baterai sekitar 20-35 derajat Celcius. Baterai yang terpapar panas berlebih akan lebih mudah rusak.
Pada mobil listrik saat ini, baterai tidak didinginkan pada semua sistemnya. Melalui pendinginan aliran udara, kata para peneliti, penyerapan tidak efektif dan sirkulasinya membutuhkan ruang lebar antarbaterai.
Menurut mereka, air adalah konduktor panas yang lebih baik, tetapi membutuhkan sebuah tangki penyimpanan yang besar. Untuk menyiasatinya, para ilmuwan Fraunhofer menciptakan cairan pendingin CryoSolplus. Cairan ini merupakan campuran air, parafin, zat anti-beku, dan bahan penstabil.
Kombinasi bahan-bahan ini dapat menyerap tiga kali lebih banyak panas dibanding air. Dengan menggunakan CryoSolplus, tidak dibutuhkan ruang penyimpanan cairan yang besar sehingga menghemat ruang dan beban kendaraan.
Meski CryoSolplus ini masih akan diujicobakan pada kendaraan, perhitungan sementara dibutuhkan biaya 50-100 euro lebih mahal dibanding air. "Masalah utama kami selama pengembangan adalah untuk membuat dispersi stabil," kata Tobias Kappels, salah satu ilmuwan Fraunhofer.
Post a Comment