Kemajuan Teknologi Dan Moralitas
Pemberitaan prostitusi secara online sudah sering kali terjadi. Bahkan,
marak dilakukan oleh para remaja saat ini. Teknologi internet
seakan-akan menjadi wadah untuk menyebarkan kemaksiatan.
Oleh : Dr. HM. Harry Mulya Zein
Sungguh mengkhawatirkan di tengah-tengah perkembangan globalisasi saat ini.
Terlebih dalam beberapa tahun ke depan, kita telah akan memasuki zona
bebas ASEAN pada akhir 2015 nanti.
Kemudahan-kemudahan yang diberikan teknologi kepada kita juga harus kita sadari dampak negatifnya, selain dampak postifnya juga. Dampak positif yang diberikan oleh jejaring sosial adalah kita bisa saling mengenal banyak teman yang berada jauh dari satu kota, luar kota, bahkan luar Negara. Jaringan yang luas memberikan kesempatan untuk kita memiliki banyak teman dari berbagai dunia.
Selain itu, dengan adanya jejaring sosial memberikan kita kecepatan penerimaan informasi dengan cepat, akurat, dan terpercaya. Hal ini dikarenakan disitus jejaring sosial banyak sekali orang mengupdate statusnya dengan kondisi yang sedang dia rasakan saat itu.
Ketidak terbatasan informasi ini memang sangat bermanfaat bagi orang-orang yang menggunakannya dan haus akan informasi, dan tidak jarang banyak orang yang kecanduan dengan teknologi informasi yang satu ini.
Perkembangan teknologi juga berdampak negatif. Teknologi juga tidak sedikit yang memiliki muatan yang tidak ramah, khususnya bagi anak-anak. Contohnya Konten bermuatan pornografi yang marak dan hanya menguntungkan salah satu pihak, tanpa memperhatikan dampak sosial yang lain. Pelanggaran-pelanggaran juga sering terjadi dalam dunia teknologi, mulai dari pelanggaran hak cipta, pencemaran nama baik, cyberstalking, hingga prostitusi online.
Pertanyaannya, mengapa saat ini yang kerap muncul dampak negatif dari perkembangan teknologi itu. Jawabannya, karena banyak orang memandang tidak ada hubungannya antara perkembangan teknologi dengan ajaran Islam.
Terkadang umat Islam saat ini memisahkan antara perkembangan teknologi dengan ajaran Islam. Jika demikian, maka itu salah besar. Islam juga berperan besar dalam kemajuannya, pengembangannya, sampai pada pengawasannya. Salah besar jika kita meganggap teknologi bukan bagian dari Islam ataupun Islam tidak membahas mengenai teknologi.
Islam telah mengajarkan banyak hal dalam kehidupan ini. Tidak hanya ilmu agama seperti ilmu fiqih, hadist, tafsir dan lain sebagainya, tetapi mencakup segala ilmu yang ada, mulai dari bakteri terkecil sampai pergerakan alam semesta melalui ilmu astronominya.
Banyak para ahli keilmuan Islam atau pun teori-teori keilmuan Islam yang menjadi dasar atau panduan bagi para ilmuan Eropa. Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an surat Ar-Rahman : 33: “Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.”
Nash di atas merupakan bukti, bahwa islam juga merupakan pedoman utama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di zaman sekarang ini banyak orang-orang yang terlalu sibuk dengan urusan duniawinya, sehingga mereka melupakan hubungannya dengan Sang Yang Maha Pencipta, yaitu Allah SWT. Hal itu berdampak pada teknologi saat ini tidak mencerminkan nilai-nilai keislaman yang dulu dilahirkan para ilmuan kita.
Bahkan, sudah banyak kita lihat teknologi yang disalahgunakan manfaatnya dimana-mana. Inilah masalah dunia teknologi. Dimana dengan adanya teknologi, justru melahirkan ketidakseimbangan antara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan sang pencipta.
Hal ini terjadi saat teknologi telah keluar dari fungsi dan manfaat sebenarnya. Hal ini terjadi saat moral-moral para pembuat ataupun pengguna telah mengalami kemerosotan Iman dan takwa mereka.
Sudah saatnyalah kita mengembalikan teknologi pada jalur yang sebenarnya. Jalur dimana Islam secara menyeluruh ataupun nilai-nilainya tertanam kuat dalam dunia teknologi
Bukanlah tidak mungkin untuk menerapkan sebuah konsep Islam dalam dunia teknologi bukan hanya sebagai pengerem kerusakan yang lebih banyak ditimbulkannya, tetapi juga demi terwujudnya kebangkitan umat Islam. Jika kita selalu beretika dalam berteknologi, memanfaatkan kemajuan teknologi, secara baik dan benar maka semuanya akan dapat berjalan secara selaras dan seimbang.
Kemudahan-kemudahan yang diberikan teknologi kepada kita juga harus kita sadari dampak negatifnya, selain dampak postifnya juga. Dampak positif yang diberikan oleh jejaring sosial adalah kita bisa saling mengenal banyak teman yang berada jauh dari satu kota, luar kota, bahkan luar Negara. Jaringan yang luas memberikan kesempatan untuk kita memiliki banyak teman dari berbagai dunia.
Selain itu, dengan adanya jejaring sosial memberikan kita kecepatan penerimaan informasi dengan cepat, akurat, dan terpercaya. Hal ini dikarenakan disitus jejaring sosial banyak sekali orang mengupdate statusnya dengan kondisi yang sedang dia rasakan saat itu.
Ketidak terbatasan informasi ini memang sangat bermanfaat bagi orang-orang yang menggunakannya dan haus akan informasi, dan tidak jarang banyak orang yang kecanduan dengan teknologi informasi yang satu ini.
Perkembangan teknologi juga berdampak negatif. Teknologi juga tidak sedikit yang memiliki muatan yang tidak ramah, khususnya bagi anak-anak. Contohnya Konten bermuatan pornografi yang marak dan hanya menguntungkan salah satu pihak, tanpa memperhatikan dampak sosial yang lain. Pelanggaran-pelanggaran juga sering terjadi dalam dunia teknologi, mulai dari pelanggaran hak cipta, pencemaran nama baik, cyberstalking, hingga prostitusi online.
Pertanyaannya, mengapa saat ini yang kerap muncul dampak negatif dari perkembangan teknologi itu. Jawabannya, karena banyak orang memandang tidak ada hubungannya antara perkembangan teknologi dengan ajaran Islam.
Terkadang umat Islam saat ini memisahkan antara perkembangan teknologi dengan ajaran Islam. Jika demikian, maka itu salah besar. Islam juga berperan besar dalam kemajuannya, pengembangannya, sampai pada pengawasannya. Salah besar jika kita meganggap teknologi bukan bagian dari Islam ataupun Islam tidak membahas mengenai teknologi.
Islam telah mengajarkan banyak hal dalam kehidupan ini. Tidak hanya ilmu agama seperti ilmu fiqih, hadist, tafsir dan lain sebagainya, tetapi mencakup segala ilmu yang ada, mulai dari bakteri terkecil sampai pergerakan alam semesta melalui ilmu astronominya.
Banyak para ahli keilmuan Islam atau pun teori-teori keilmuan Islam yang menjadi dasar atau panduan bagi para ilmuan Eropa. Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an surat Ar-Rahman : 33: “Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.”
Nash di atas merupakan bukti, bahwa islam juga merupakan pedoman utama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di zaman sekarang ini banyak orang-orang yang terlalu sibuk dengan urusan duniawinya, sehingga mereka melupakan hubungannya dengan Sang Yang Maha Pencipta, yaitu Allah SWT. Hal itu berdampak pada teknologi saat ini tidak mencerminkan nilai-nilai keislaman yang dulu dilahirkan para ilmuan kita.
Bahkan, sudah banyak kita lihat teknologi yang disalahgunakan manfaatnya dimana-mana. Inilah masalah dunia teknologi. Dimana dengan adanya teknologi, justru melahirkan ketidakseimbangan antara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan sang pencipta.
Hal ini terjadi saat teknologi telah keluar dari fungsi dan manfaat sebenarnya. Hal ini terjadi saat moral-moral para pembuat ataupun pengguna telah mengalami kemerosotan Iman dan takwa mereka.
Sudah saatnyalah kita mengembalikan teknologi pada jalur yang sebenarnya. Jalur dimana Islam secara menyeluruh ataupun nilai-nilainya tertanam kuat dalam dunia teknologi
Bukanlah tidak mungkin untuk menerapkan sebuah konsep Islam dalam dunia teknologi bukan hanya sebagai pengerem kerusakan yang lebih banyak ditimbulkannya, tetapi juga demi terwujudnya kebangkitan umat Islam. Jika kita selalu beretika dalam berteknologi, memanfaatkan kemajuan teknologi, secara baik dan benar maka semuanya akan dapat berjalan secara selaras dan seimbang.
Oleh : Dr. HM. Harry Mulya Zein
Post a Comment