Review BlackBerry Q5 | Menilai Kesan Awal Dikala Mencoba BlackBerry "Q5"




Akhirnya BlackBerry merilis juga ponsel bersistem operasi BlackBerry 10 yang di banderol dengan harga terjangkau yang diposisikan untuk pasar berkembang yang diberi nama, BlackBerry Q5.

Di sela acara BlackBerry Live 2013 yang berlangsung di Orlando, Amerika Serikat, pada 14 sampai 16 Mei lalu, beberapa orang yang hadir diberi kesempatan untuk mencoba Q5, guna menilai ponsel tersebut.




Kesan awal saat menggenggam Q5 memang terasa, bahwa ini bukanlah ponsel kelas premium karena diselimuti dengan materi plastik. Namun, ia bisa masuk daftar pilihan bagi Anda yang membutuhkan ponsel dengan papan ketik fisik format QWERTY.

Q5 tak lagi dibekali trackpad. Ukuran layar 3,1 inci dan resolusinya 720 x 720 pixel setara dengan BlackBerry Q10. Untuk melakukan navigasi, layar Q5 mendukung sentuhan jari dengan respon yang cukup peka.




Performa Q5 ditopang oleh prosesor dual-core 1,2 GHz, RAM 2GB, memori internal 8GB yang dapat diperluas dengan tambahan kartu memori eksternal MicroSD.

Tombol-tombol pada papan ketik fisik dibuat terpisah, berbeda dengan Q10 yang tombol-tombolnya didesain rapat. Papan ketik pada Q5 ini bakal mengingatkan Anda pada ponsel BlackBerry lawas dengan kode nama Gemini. Ia cukup nyaman ketika dipakai untuk mengetik cepat.






Namun, bagi Anda yang memiliki jari-jari berukuran relatif besar, tentu tombol pada Q5 ini akan terasa kecil dan seringkali terpeleset saat dipakai untuk mengetik dengan cepat.

Di sisi samping kanan terdapat tombol untuk melakukan pencarian suara yang diapit oleh tombol pengatur volume. Sementara di samping kiri ada port MicroUSB, serta MicroSD dan kartu SIM. Tombol power dan port audio 3,5mm terdapat di bagian atas.






Kamera utamanya menggunakan sensor 5MP dengan lampu kilat LED, dan sensor 2MP untuk kamera depan. Sementara itu, daya hidup ponsel ini ditopang oleh baterai berkapasitas 2.100mAh.

Q5 tersedia dalam pilihan warna merah, hitam, putih, dan merah muda. Sepintas, Q5 di desain cukup tebal dengan dimensi 120mm x 66mm x 10,8mm, serta mendukung fitur jaringan GPRS, EDGE, WiFi, Bluetooth, dan NFC.




Yang menarik dari BlackBerry Q5 adalah baterainya non-removable alias tidak bisa dicabut, layaknya fitur khas BlackBerry selama ini yang pernah ada. Kapasitas baterainya sendiri sebesar 2100mAH. Oleh karenanya, BlackBerry Q5 bisa disebut sebagai ponsel BlackBerry pertama dengan baterai yang tidak bisa diganti atau dicopot.

CEO BlackBerry Thorsten Heins menjanjikan Q5 mulai dipasarkan pada pertengahan tahun 2013. Hingga kini, perusahaan tersebut belum mengumumkan harga jual Q5, tergantung dari rekanan yang menghadirkan perangkat tersebut di setiap negara.


Lantas, kapan BlackBerry Q5 masuk ke Indonesia?

Djatmiko Wardoyo, Marketing Communication Era Jaya Group, mengakui perangkat itu bisa jadi salah satu andalan BlackBerry di Indonesia.

"Apalagi kalau kisaran harganya di Rp3 juta sampai Rp4 juta. Saya yakin itu bisa laris," ujar Djatmiko Wardoyo, Marketing Communication Era Jaya, saat ditemui di sela-sela BlackBerry Live 2013.

Dari rumor yang beredar, harapan pria yang akrab disapa Koko itu mungkin akan terwujud. Sumber lain menyebutkan, kisaran harga BlackBerry di Indonesia adalah Rp4 juta sampai Rp4,5 juta.

Jika prediksi ini benar, maka Q5 akan lebih murah dibandingkan perangkat BlackBerry 10 lainnya. BlackBerry Z10 di Indonesia dilepas dengan harga Rp7 juta. Adapun Q10, meski belum resmi dipasarkan di Indonesia, akan dibanderol dengan harga lebih tinggi dari Z10.




Alexander Rusli, Direktur Utama Indosat, saat ditemui di sela-sela gelaran BlackBerry Live memperkirakan perangkat itu akan hadir sekitar Agustus 2013 ini. Ini tidak terpaut jauh dari perkiraan kehadiran BlackBerry Q10 yang diperkirakan datang pada Juli 2013.
Alex mengatakan, Indosat pun siap menyambut hadirnya dua perangkat BlackBerry 10 tersebut, termasuk dengan menyediakan penawaran dan program spesial.

Saat ini, salah satu yang telah ditawarkan Indosat bagi pengguna perangkat BlackBerry 10 adalah bonus paket data. "Saat kartu SIM dari perangkat BlackBerry lama dimasukkan ke perangkat BB10, jaringan akan langsung mendeteksi dan menyediakan bonus paket data," tuturnya.

Hal itu dimaksudkan agar pelanggan paket BlackBerry Indosat tidak harus terjebak membayar paket ritel koneksi data.

Memang, sejak era sistem operasi baru, ponsel BlackBerry 10 tak lagi membutuhkan paket BlackBerry Internet Service (BIS) untuk mengakses layanan data. Diharapkan, bonus otomatis ini akan membuat pengguna lebih nyaman saat berpindah ke perangkat baru.

No comments

Silahkan Berkomentar dengan kata-kata yang baik dan sopan dikarenakan blog ini untuk semua umur. Terimakasih

Powered by Blogger.